Rabu pagi (28/1) sebuah truk mengantarkan
rombongan mahasiswa UIN Sunan Ampel yang tergabung dalam FKMB (Forum Komunikasi
Mahasiswa Bojonegoro) ke Desa Soko, Kec. Temayang, Kab. Bojonegoro. “Sejak awal
anggota telah berjuang untuk sampai di Glingsem (lokasi acara). Mereka harus
menempuh perjalanan yang berat. Bahkan, truk yangditumpangi harus ditarik
dengan tali oleh anggota untuk bisa naik ke jalan setelah melalui jembatan
bawah air”. Ujar Naim, selaku ketua panitia
Hari pertama diisi dengan pembukaan. Dalam
pembukaan tersebut hadir tokoh agama, kepala dusun dan juga warga. Acara yang
dilakukan di masjid seusai Isya’ itu sebatas perkenalan dari FKMB dan
penyambutan oleh warga. “Kami semua dari Bojonegoro, ingin belajar dan berbakti
juga kepada bagian dari Bojonegoro”. Kata Ibrohim, Ketua FKMB
Kamis (29/1), pagi hari ada yang mengajar di
sekolah. Siang memberikan les kepada para siswa. Mustofa, selaku Koord.
Pengajaran mengatakan, Setiap sore pukul 14.00 wib beberapa anggota yang sudah
berpengalaman mengajar mengaji di masjid. Selain itu, ada satu tim yang
ditugasi untuk menggali data guna penelitian.
Sedangkan pada Jum’at (30/1), kegiatannya seperti
hari sebelumnya. Hanya saja mengaji sore libur dan hanya sehabis jamaah Magrib.
Ba’da Isya’ ada juga latihan menari dan teater untuk penutupan. Sabtu (31/1),
tidak berbeda jauh dengan hari-hari sebelumnya, hanya saja ada wakaf buku. “Ada
120-an buku yang kami serahkan ke masjid dan sekolah”. Aku Nana, Koord. Wakaf
buku.Lalu pada malam harinya ada pentas seni dari anggota dan anak-anak dusun
Glingsem yang dibina sebelumnya.
Pada hari Ahad (01/1), karena pagi hari libur
tidak mengajar di sekolah maka sebagai gantinya ada tanam ratusan pohon Jambu.
Pohon yang didapat dari Perhutani Bojonegoro tersebut ditanam di sekitar dusun.
Mulai depan rumah warga, sekolah, masjid dll. Untuk malam harinya, anggota
bersama warga menghadiri acara penutupan. Suasana saat itu sangat mengharukan
sekali. Beberapa orang terlihat menangis, begitu juga dari anggota FKMB. Semua
berharap silaturahmi yang terjalin tidak hanya sampai disitu.
Senin pagi (02/1), truk yang disewa dengan harga
800 ribu sudah menunggu untuk mengantarkan para anggota ke jalan raya yang
jarak tempuhnya lebih dari 10 km. Tri Dharma perguruan tinggi yang meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian coba diimplementasikan semuanya dalam
acara ini. Selain itu, pengkajian serta pemberdayaan daerah yang digembar-gemborkan organisasi daerah tidak hanya pada tataran ide
belaka.
SOCIALIZE IT →