A. Tugas Pokok dan Fungsi Sekolah
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis pendidikan formal
secara gari besar mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :[1]
1.
Melaksanakan pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai
dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut
2.
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
3.
Membina organisasi intra sekolah
4.
Melaksanakan urusan tata usaha dari rumah tangga
sekolah
5.
Bertanggung jawab kepada kantor wilayah department
pendidikan
6.
Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan
dunia usaha.
B. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Dalam pelaksanaanya tidak
bisa di pungkiri bahwa sekolah masih membutuhkan sesosok pemimpin ataupun
pengelolah. Dan disini akan dijelaskan tugas dan fungsi sesosok guru sebagai
pemimpin proses belajar mengajar di sekolah.
1. Guru
“Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari
orang-orang ahli kitab, hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepadaa
manusia dan janganlah kamu menyembunyikan…”(QS Ali Imran: 187).
Secara etimologi guru
diambil dari bahasa india yang artinya “ orang yang mengajar tentang kelepasan
dari sengsara “ (Shambuan, Republik, 25 November 1997). Dalam tradisi agam
hindu, guru dikenal dengan “ maharesi guru” yang artinya pengajar yang bertugas
untuk menggembleng para calon biksu di bhinaya panti (tempat pendidikan bagi
para biksu). Dalam bahasa Arab, guru dikenal dengan al-mu’alim atau al-ustadz
yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim. Maka al-mu’alim atau
al-ustadz dalam hal ini juga mempunyai tugas untuk membangun aspek
spiritualitas manusia. Dengan demikian, guru dapat diartikan sebagai orang yang
tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek
lainnya. Bisa juga dartikan dengan, seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator
sehingga siswa dapat belajar atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta. Dengan demikian , guru tidak
hanya dikenal secara formal sebagai pendidik,pengajar,pelatih dan pembimbing,
tetapi juga sebagai Social Agent Hired By
Society To Help Facilitate Members Of Society Who Attend Schools (Cooper,
Classroom Teaching Skills, 1986:2).[2]
Seorang guru memiliki
tugas dan fungsi yang tidak dapat terpisahkan, antara kemampuannya dalam mendidik,
membimbing, mengajar dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan
integratif yang mana satu dengan yang lainnya sangat berkaitan. Selanjutnya
seseorang yang memiliki kemapuan mendidik akan tetapi tidak memiliki kemampuan
membimbing, mengajar dan melatih ia tidak dapat dikatakan seorang guru, begitu
pula sebaliknya. Dari keempat kemampuan tersebut, dapat dibedakan antara satu
dengan yang lain.
Tabel I[3]
Perbedaan antara Membimbing,Mengajar,Melatih dan
Mendidik.
NO
|
Aspek
|
Membimbing
|
Mengajar
|
Melatih
|
Mendidik
|
1
|
isi
|
Norma & tata tertib
|
Bahan ajar berupa IPTEK
|
Ketrampilan / kecakapan hidup
(life
skill)
|
Moral & kepribadian
|
2
|
proses
|
Menyampaikan/mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan menggunakan strategi dan metode mengajar yang
sesuai.
|
Memberikan contoh kepada siswa atau mempraktikan ketrampilan
tertentu/menerapkan konsep yang telah diberikan kepada siswa menjadi
kecakapan yang dengan perbedaan individual siswa.
|
Menjadi contoh dan teladan dalam moral dan kepribadian dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
|
Memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan/ tata tertib
yang telah menjadi kesepakatan bersama.
|
3
|
Strategi & metode
|
Motivasi, pembinaan
|
Eskpositori, enkuiri
|
Praktik kerja, simulasi, magang
|
Keteladana, pembiasaan
|
Sedang secara
komprehensif seorang guru harus memiliki keempat kemampuan tersebut secara
utuh. Sesuai dengan fokus kemampuanya, guru terbagi menjadi beberapa macam,
misalnya guru pendidik, pembimbing, pengajar, dan pelatih.
Berdasarkan tanggung
jawab yang diemban, guru dibagi menjadi beberapa macam, misalnya`;
1.
Guru kelas, jika ia mempunyai tugas untuk mengajar sebagian besar mata
pelajaran disatu kelas saja, dan ia tidak mengajar dikelas lainnya.
2.
Guru mata pelajaran, jika ia hanya memiliki tugas
untuk mengajarkan satu mata pelajaran saja
3.
Guru bimbingan dan konseling, yakni guru yang
diberi tugas untuk memberikan bimbingan
bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar maupun untuk
memilih karir dimasa depan yang sesuai bakat dan minatnya.
4.
Guru pustakawan, yakni guru yang selain memiliki
tugas utamanya, ia juga diberi tugas tambahan lain, untuk mengurus perpustakaan
sekolah.
5.
Guru ekstra kurikuler, yakni guru yang diberi
tambahan tugas lain, sebagai pembimbing kegiatan ekstra kurikuler seperti
Pembina pramuka, Pembina olah raga, Pembina kelompok ilmiah remaja (KIR), seni
music, seni tari dsb.
Hadits Nabi :
Kepada ‘Aisyah Rasulullah saw. Bersabda :“Allah SWT tidak mengutusku sebagai orang yang menyusahkan atau
orang-orang yang mencari kesulitan, tetapi Dia mengutusku sebagai pendidik dan
orang yang memudahkan.”(HR Muslim)
Selanjutnya
sebagai seorang pendidik, guru lebih banyak menjadi sesosok panutan (uswatun
hasanah), yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani
oleh siswa. Maka dalam konteks inilah sikap dan perilaku guru menjadi ‘bahan
ajar’ yang secara langsung akan dapat ditiru dan diikuti oleh para siswa. Dalam
hal ini guru dipandang sebagai role model yang akan digugu dan ditiru oleh
muridnya.
Sebagaimana
yang telah dijelaskan Allah dalam surat Al-Ahzab : 21
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Artinya :
“ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu
suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan
(rahmat) Allah dan keselamatan hari kiamat dan banyak menyebut (mengingat)
Allah.” (QS Al-Ahzab:21)[4]
Sebagai pengajar, guru
diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus
diampu untuk ditransferkan kepada muridnya. Dalam hal ini, guru dituntut untuk
dapat menguasai materi,menguasai metode atau strategi yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran, dapat menentukan alat untuk evaluasi yang digunakan dalam
penilaian siswa serta kompeten dalam aspek-aspek manajement kelas dan
dasar-dasar kependidikan.
Sebagai pembimbing, guru
disini dituntut dapat membimbing siswanya dalam segala hal, serta dapat memberi
dorongan psikologis supaya dapat memilah dan memilih faktor apa saja yang dapat
menghambat kelangsungan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga harus
dapat memberikan arah serta pembinaan karier siswa sesuai dengan bakat dan
kemampuan siswa.
Sebagai
pelatih, guru seyogyanya dapat memberikan keleluasan kepada siswa untuk dapat
menerapkan konsep ataupun teori dalam praktek kehidupan sehari-hari, khususnya
dalam hal keterampilan.
Seperti hadits dibawah
ini ,
عَلِّمُوْااَوْلَادَكُمُ
السِّبَاحَةَوَالرِّمَايَةَ (رواه الزيلنى)
Artinya
:
“Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah”. (HR
Zailani)[5]
Dari Hadits tersebut jelaslah dalam mendidik
anak tidak baik jika seorang pendidik mengesampingkan pendidikan keterampilan.
Hal ini dimksudkan agar kelak anak didik tidak kanget dengan tuntutan zaman
yang tidak hanya mengandalkan kognitf melainkan juga dibutuhkannya skill dalam
bersosial, dan dimaksudkan agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Disisi
lain guru juga sering dicitrakan sebagai
EMASLIMDEF (educator, manager, administrator, supervisor, leader,
motivator, dinamisator, evaluator, dan facilitator). EMASLIM biasanya lebih
pada peran kepala sekolah, akan tetapi tidak dipungkiri seorang guru juga harus
memiliki peran ini.[6]
Educator
merupakan peran yang utama harus dimiliki oleh setiap guru. Peran ini lebih
tampak sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role model yang mana dapat
memberikan potret yang baik bagi muridnya dan mampu membentuk kepribadian
peserta didik untuk menjadi yang lebih baik.
Sebagai
manager, seorang pendidik mempunyai peran
untuk menegakkan ketentuan dan tata tertib yang telah disepakati bersama
di sekolah, memberikan arahan ataupun rambu-rambu ketentuan agar tata tertib
disekolah dapat terlaksana dengan maksimal.
Sebagai
administrator, peran seorang pendidik disini meliputi ;
Pelaksana
administrasi sekolah, seperti mengisi buku presentasi, buku daftar nila, buku
rapor, administrasi kurikulum dan lain sebagainya. Begitu juga sebaliknya,
secara administrasi seorang guru seyogyanya memiliki rencana mengajar, promes
dan prota dan lain sebagainya.
Sebagai
supervisor ;
Pemberian
bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik. Memahami permasalahan yang
sedang terjadi/dihadapi peserta didik Menemukan permaslahan serta memberi
solusi atau jalan keluar pemecahan
masalahnya.
Sebagai
leader, dalam hal ini guru lebih memberikan keleluasaan/ kebebasan secara
bertanggung jawab kepada peserta didik. Dengan demikian ,disiplin yang
ditegakkan oleh guru dari peran sebagai leader ini adalah disiplin hidup.
Dalam
melaksanakan perannya sebagai inovator, seorang guru harus memiliki kemajuan
belajar yang cukup tinggi untuk menambah pengetahuan dan keterampilanya sebagai
seorang guru. Tanpa adanya semangat belajar dan mengajar yang tinggi, mustahil
guru dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah.
Adapun
peran sebagai motivator terkait dengan perannya sebagai educator dan
supervisor. Dalam meningkatkan semangat belajar siswa sangat dibutuhkannya
motivasi yang tinggi, baik motivasi dari dalam ataupun dari luar, utamanya yang
berasal dari urunya sendiri.
Selanjutnya
dalam proses pembelajaran da pengajaran sekarang ini, siswa tidak lagi
dipandang sebagai objek didik, tidak lagi dipandang sebagai botol kosong yang
sejatinya selalu diisi dengan seperangkat kurikulum yang ada, sebab peserta
didik pada hakikatnya telah memiliki potensi atau fitrah yang dapat
dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dasarnya. Oleh karena itu guru disini
tidak lagi menjadi sumber ilmu satu-satunya, sebagaimana perkembangan iptek
saat ini, banyak informasi ataupun ilmu yang di ambil dari padanya. Karenanya
guru disini lebih pada perannya sebagai manajer instruksional, bahkan sebagai
pemimpin instruksional.
SOCIALIZE IT →