Rabu (29/10), satu hari setelah perayaan hari sumpah pemuda, FKMB
menggagas kajian bersama seluruh Organisasi Mahasiswa Daerah (ormada) yang ada
di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam hal ini, FKMB mencoba untuk
menyatukan persepsi antar ormada dalam ikut serta membangun kehidupan kampus
dan kemajuan masing-masing daerah.
Kajian yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB dengan materi “Peran
pemuda (mahasiswa) dalam perjuangan nasional sejak zaman pra-kemerdekaan hingga
selepas reformasi” dihadiri hampir seratus mahasiswa. Dengan diisi oleh
pemaparan Shofa As-syadzili, M.Fil.I sebagai pemateri, kajian berlangsung
lancar dan seru sekali. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan. Diskusi
benar-benar hidup.
Setelah kajian selesai, dinyanyikan lagu Indonesia raya dan
perkenalan oleh masing-masing ormada. Dalam kajian bersama yang pertama kali
digelar ini, hadir 7 ormada, diantaranya adalah FKMB (Bojonegoro), SASB (MAN 1
Bojonegoro), IMARO (Tuban), IKAMALA (Lamongan), HIMASA (Sampang), PERMATA
(Tulungagung), dan KMB (Blitar). Dari ke tujuh yang hadir mengingkan adanya
tindak lanjut dan agenda-agenda lain yang mewadahi para ormada ini. Sehingga
ormada-ormada ini mampu saling bahu-membahu memajukan Indonesia dari daerah
masing-masing.
MAPETA 2014; PESERTA SIAP MENJADI KADER TERBAIK
Melihat pada sejarah, Mapeta tahun ini (2014) memang tidak banyak
yang berbeda. Hanya draft materi yang sudah dicetak dalam bentuk buku dan
paling cepat berangkat (pertengahan November). Mapeta yang diikuti oleh 28
peserta ini diisi dengan berbagai materi wajib dan bentuk evaluasinya. Tiga materi
ke-FKMB-an ditindaklanjuti dengan pendalaman materi, MOK dengan simulasi serta
materi Ansos-reksos dan kedaerahan dengan Diskusi panel. Acara yang digelar di
PP. Tauhid al-Laduny ini dimulai sejak 13 November 2014 dan berkahir pada 16
November 2014Terlihat sejak awal, para peserta yang termasuk paling sedikit dalam sejarah Mapeta ini begitu aktif. Selain mendapat materi-materi di dalam forum ini, peserta juga diajak untuk ngumpul bareng seluruh elemen FKMB yang ditotal saat itu ada 96 orang dan juga penjelajahan malam yang benar-benar penuh dengan pengalaman. Ada banyak motivasi penting juga yang disampaikan dalam forum khusus motivasi maupun disela-sela materi.
Banyak peserta yang awalnya takut dan bosan, pada akhirnya mengerti runtutan perjalanan pengkaderan di FKMB. Acara yang ditutup saat hujan lebat ini diharapkan menjadi awal bagi kader-kader FKMB untuk melanjutkan kehidupan organisasi daerah dan mampu berkonstribusi untuk daerah Bojonegoro.
iki sing matoh,,,FKMB untuk semuanya, tetap menjadi teladan dan panutan
ReplyDelete